Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding SIMKESNAS

PENGARUH PEMBERIAN DEEP BREATHING EXERCISES TERHADAP PENINGKATAN STATUS PERNAPASAN PADA PASIEN PPOK Ni Putu Sintya Pajarrini; Putu Indah Sintya Dewi; Putu Agus Ariana
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 1 No. 1 (2022): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.272 KB)

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit yang umum, dapat dicegah dan diobati yang ditandai dengan gejala pernapasan persisten dan keterbatasan aliran udara yang disebabkan oleh jalan napas atau kelainan alveolar yang biasanya disebabkan oleh paparan yang signifikan terhadap partikel atau gas berbahaya, tanda dan gejala penyakit ini antara lain batuk, produksi sputum, sesak napas dan keterbatasan aktifitas. The Global Burden of Disease Study memproyeksikan bahwa PPOK yang menempati urutan ke-6 sebagai penyebab kematian pada tahun 1990 akan menjadi penyebab utama kematian ke-3 di dunia pada tahun 2020. Salah satu latihan otot pernapasan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas vital sehingga dapat memaksimalkan proses difusi adalah deep breathing exercise, terapi yang dapat diberikan pada pasien PPOK yaitu terapi non farmakologi salah satunya dengan breathing exercise, breathing relaxation atau deep breathing. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberia deep breathing exercises terhadap peningkatan sattus pernapasan pada pasien ppok. Metode: penelitian ini menggunakan metode kajian Literatur Review dengan database yang digunakan yaitu Google Scholar, Pubmed diambil untuk menyaring artikel yang relevan. Istilah awal untuk menyaring studi yang terkait adalah “PPOK”, “status pernapasan”, “deep breathing exercise”. Artikel dibatasi berdasarkan kreteria inklusi dan eksklusi minimal 5 tahun terakhir, dan jurnal dalam bentuk full text. Hasil: Pemberian deep breathing exercises dan latihan otot pernapasan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas vital sehingga dapat memaksimalkan proses difusi
HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI (SELF-ACCEPTANCE) DENGAN TINGKAT STRES PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Komang Berly B. Prawerti; Putu Indah Sintya Dewi; I Dewa Ayu Rismayanti
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 2 No. 1 (2023): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.996 KB)

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Diabetes mellitus adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia yang terjadi karena pankreas tidak mampu mensekresi insulin, gangguan kerja insulin, ataupun keduanya. Stres merupakan reaksi tubuh terhadap situasi yang dapat menimbulkan tekanan maupun perubahan dan ketegangan emosi, salah satu upaya untuk mengatasi keadaan stres serta emosional penderita diabetes yaitu dengan penerimaan diri yang baik. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk meneliti Hubungan Penerimaan Diri (Self-Acceptance) dengan Tingkat Stres Pada Penderita Diabetes Mellitus. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 82 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner penerimaan diri dan kuesioner tingkat stres. Penelitian ini menggunakan uji Spearmen Rank dengan nilai signifikan α=0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan hasil nilai p value sebesar 0,000 dengan tingkat signifikan yang telah ditentukan yaitu α (0,05) maka nilai p value < 0,05 sehingga dinyatakan H0 ditolak dengan nilai korelasi sebesar -0,663 yang berarti menggambarkan hubungan negatif yang kuat. Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Penerimaan Diri (Self-Acceptance) dengan Tingkat Stres Pada Penderita Diabetes Mellitus. Kata Kunci: Penerimaan diri, tingkat stres, diabetes mellitus Introduction: Diabetes Mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglycemia that occurs because the pancreas is unable to secrete insulin, impaired insulin action, or both. Stress is the body’s reaction to situations that can cause stress as well as changes and emotional stress, one of the efforts to overcome the stressful and emotional state of people with diabetes is by good self-acceptance. Purpose:This study was conducted to examine the Correlation between Self-acceptance and the Level of Stress in Diabetes Mellitus Patients Methods: This study uses a cross sectional design. The number of samples used is 82 respondents using purposive sampling technique. The data collection tool used is a self-acceptance questionnaire and stress level questionnaire. This study uses the Spearman Rank test with a significant P value of = 0.05. Results: The results showed that the p-value was 0.000 with a predetermined significant level, namely (0.05), then the p-value <0.05, so it was stated that H0 was rejected with a correlation value of -0.663, which means that it describes a strong negative correlation. Conclusion: This shows that there is a Correlation between Self-acceptance and the Level of Stress in Diabetes Mellitus Patients. Keywords: Self-acceptance, stres level, diabetes mellitus